Gethuk pisang adalah camilan tradisional warisan turun temurun dari
zaman kerajaan. Bahkan Dewi Sekartaji, putri dari kerajaan Jenggala
(pecahan dari kerajaan Kediri) sangat menyukai gethuk pisang ini.
Tidak seperti gethuk pada umumnya yang biasa terbuat dari singkong,
ubi atau sukun, gethuk pisang ini terbuat dari pisang. Pisang yang
digunakan pun dipilih jenis pisang raja nangka. Pisang raja nangka
dipilih karena memiliki citarasa yang khas, berbeda dengan pisang pada
umumnya. Rasa manis-asam yang khas, dan teksturnya yang agak keras
membuat jenis pisang ini tidak lembek ketika dikukus.
Tidak
sulit membuat gethuk pisang. Setelah dibersihkan pisang raja nangka
dikukus untuk kemudian dihancurkan selagi panas, sambil diberi sedikit
gula, garam dan vanili. Kemudian baru dibungkus dengan daun pisang
layaknya lontong, dengan menyematkan potongan lidi di ujung-ujungnya.
Agar aroma daun semakin kuat, kukus kembali gethuk yang sudah dibungkus
daun pisang.
Tak hanya rasa gethuk pisang yang enak, kandungan gizinya pun juga
sangat baik untuk tubuh. Mulai dari kandungan kalori, protein, lemak,
karbohidrat, kalsium, fosfor, besi, vitamin A, vitamin B1, Vitamin C.
Jika berkunjung ke Kediri tidak sulit menemukan gethuk pisang. Di
toko oleh-oleh. Pemasaran produk ini mewakil daerah Kediri dan sekitarnya (Pare,Kertosono,Jombang).
Gethuk pisang dijual dengan harga yang relatif murah. Mengingat bahan dan
cara pembuatannya yang masih tradisional, gethuk pisang tidak lama
bertahan. Antara 3-5 hari jika disimpan di suhu ruangan, dan 2 minggu
jika disimpan di dalam lemari es.